Powered By Blogger

Kamis, 08 Juli 2010

HUBUNGAN MUSIK DENGAN KEJAYAAN DAN KEMUNDURAN MASYARAKAT

Kebudayaan tradisional beranggapan semua materi alam semesta terdapat keterkaitan yang tidak nampak, maka itu musik juga bisa merefleksikan berbagai aspek masyarakat.

Menurut penuturan Lu Shi Chun Qiu Xia Jie, Yin Zhou mengarang musik yang gila-gilaan, menganggap hal yang besar sebagai keindahan, menganggap kuantitas sebagai kemegahan, mengejar suka-cita berlebihan dan tidak mematuhi norma hukum. Sewaktu negara Song melemah, malah membuat ribuan lonceng; sewaktu negara Qi melemah, malah membuat nada Lu besar; sewaktu negara Chu melemah, malah membuat musik setan dan siluman. Ada musik jalan tengah, ada musik menggila, ada yang aliran lurus, ada yang jahat. Orang arif bijaksana karenanya menjadi jaya, orang yang durhaka karenanya menjadi musnah.

Kebanyakan pendiri negara pada zaman kuno, demi stabilitas masyarakat dan kemajuan, juga memandang penting mutu dari musik.

Seperti Tang Taizong (dinasti Tang) sangat menghargai musik elegan dan murni. Dia memerintahkan Taichangqing (jabatan pada zaman kuno) Zhu xiaoxun meluruskan Gong Shang (salah satu dari 5 nada pada zaman kuno), Qijulang (jabatan pada zaman kuno) Lu Cai mendalami nada vocal/Yin Yun, Xielulang (jabatan pada zaman kuno) Zhang Wenshou memeriksa nada Lü- Lü. Menyuruh mereka menghapus yang tidak keruan, diatur menjadi nada suara standard dan sesuai norma.

MUSIK KLASIK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN JANIN

Sesuai penelitian ilmuwan Eropa dan Amerika serta dari daratan Tiongkok menunjukkan, musik klasik bisa menyediakan rangsangan pendengaran yang bersifat baik bagi janin, sangat membantu terhadap pendidikan janin. Penelitian menemukan, pada masa jabang bayi mendengarkan musik dari Mozart dan Bach, bisa memperluas volume otak besar, menambah kegiatan utama urat syaraf, membantu daya berimajinasi abstrak dari pertumbuhan normal anak. Penelitian menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain lain, bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang tengah perasa, meletakkan fondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah kuat.

Para ilmuwan Spanyol juga menemukan, janin bisa membedakan baik dan buruknya musik. Walau mereka masih di dalam perut sang ibu, bayi yang perkiraan kelahirannya masih ada 12 minggu sangat menyukai Mozart, Vivaldi dll musik yang ringan-lembut- indah, musik dengan harmoni tinggi, dan sangat antipati terhadap musik heavy metal dan rap.

Selain itu penelitian juga menunjukkan, musik klasik bisa menenangkan bayi yang terlahir dini. Biasanya anak terlahir dini mengekspresikan nyeri dan rasa tidak nyaman melalui perbuatan dan mimik wajah, bahkan diekspresikan dengan detak jantung bertambah cepat, tetapi ketika mereka sewaktu mendengar musik klasik, sangat jelas sekali, bisa diamati kelakuan bayi terlahir dini dengan ekspresi wajah serta detak jantungnya kembali berjalan normal.

Penelitian Manfaat Musik Klasik Pada Otak

Musik / Music
Beberapa penelitian telah dilakukan dalam membuktikan manfaat musik klasik bagi kesehatan, terutama untuk kecerdaan otak. Memang dalam hidup ini kita tak kan pernah lepas dari yang namanya musik. dimanapun kita berada kita akan selalu bersentuhan dengan musik. namun pilihan kita terhadap musik juga dapat berpengaruh pada kesehatan kita.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi.
Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak.
Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti.
Dikutip dari “INTISARI : Kumpulan Artikel Psikologi Anak 3” di mtvasiablog.com
Penelitian lain juga pernah dilakukan.
Frances Rauscher dan koleganya dari Universitas Wisconsin, AS melakukan penelitian hubungan antara kecerdasan dan musik. Para peneliti dari perguruan tinggi tersebut membagi dua kelompok tikus hamil. Kepada kelompok pertama diperdengarkan sejumlah sonata-sonata yang indah dari Mozart. Lalu, bayi-bayi tikus yang baru lahir masih tetap disuguhi musik yang sama sampai mereka berusia 2 bulan. Kelompok induk lainnya diperdengarkan musik minimalis Glass dan hal itu dilanjutkan sampai bayi-bayi tikus berusia 2 bulan. Rauscher dan kawan-kawannya kemudian menguji apakah “vitamin musik” yang diberikan sebagai makanan suplemen untuk dua kelompok tikus itu memberi dampak pada kecerdasan. Mereka menguji tikus-tikus bayi itu untuk berlomba di jaringan jalan yang ruwet, jalan yang simpang siur, untuk mendapatkan hadiah makanan. Hasil uji coba sangat mengesankan. Bayi-bayi tikus yang mendapatkan “vitamin musik klasik” dari sonata-sonata Mozart bekerja dengan sempurna dan sedikit sekali melakukan kesalahan dan mereka membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk makanan sebagai hadiahnya. Sedangkan kelompok tikus yang mendapat vitamin musik minimalis dari Glass tampak tidak secerdas kelompok “klasik”. Demikian laporan para peneliti dalam jurnal ilmiah Neurological Research seperti yang dikutip oleh Reuters (5/8/98).
Penelitian tersebut mengisyaratkan musik yang kompleks (musik klasik) telah meningkatkan daya belajar tikus terhadap ruang dan waktu (spatial-temporal). Dan hal ini juga berlaku untuk manusia. Para peneliti sampai pada kesimpulan, kemampuan spatial dapat ditemukan pada orang yang telah mendapat pelajaran matematika, musik dan ilmu pengetahuan. Penelitian diatas menguatkan hasil penelitian selama ini mengenai pengaruh musik klasik pada peningkatan kecerdasan. UNESCO Music Council malah telah menegaskan, pertama, musik klasik adalah alat pendidikan. Kedua, musik adalah alat untuk mempertajam rasa inteletual manusia (intellect Einfullung). Musik yang demikian biasanya mempunyai keseimbangan antara empat unsur musik, yakni melodi, harmoni, irama (rhythm) dan warna suara (timbre). Musik yang memenuhi persyaratan ini adalah musik klasik, semi klasik, musik rakyat juga musik tradisional seperti karawitan.
dikutip dari gloriamus.org

Manfaat Musik untuk Kehidupan

Johan dalam buku Psikologi musik menyebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik sebagai alat terapi untuk memperbaiki, memelihara, dan meningkatkan keadaan mental, fisik dan emosi. Terapi musik juga cara yang mudah yang bermanfaat positif bagi tubuh, psikis, serta meningkatkan daya ingat dan hubungan sosial.
Beberapa manfaat terapi musik antara lain:
1. Meningkatkan kreatifitas.
2. Mengurangi kecemasan dan stress.
3. Meningkatkan intelegensi.
4. Mengubah mood menjadi lebih positif.
5. Meningkatkan konsentrasi.
6. Bikin rileks.
7. Mengatasi gangguan autis pada anak kecil.
8. Membuat emosi jadi lebih positif (senang/gembira).
9. Meningkatkan kemampuan bahasa.
Nah, manfaat musik diatas tidak dikarang dan didapatkan begitu saja, akan tetapi merupakan hasil penelitian dan pengamatan banyak ahli yang melakukan penelitian tentang efek-efek positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:
1. Jazz.
Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik jazz yang layak didengarkan (vatonie collection): Norah Jones, Natalie Cole, Nat King Cole, KLA Project (hue he he, nuekat dimasukkan ke jazz ndak pa pa kan?) dll.
2. Rock.
Nah, kalo yang ini gua banget… Siapa bilang bahwa suara musik rock yang bising itu nggak ada menfaatnya dan bikin kita nggak mikir? Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu, musik rock dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat “Kawanku”, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan (vatonie collection): Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The Queen, dll).
3. Klasik.
Manfaat-manfaat musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek Mozart. Terlepas dari banyaknya pro dan kontra tentang Efek Mozart ini, beebrapa penelitian menunjukkan bahwa musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie collection): The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing Classical Album in The World Ever, dll.
Yang saya bingung sekarang tinggal satu, Musik Religi itu masuk kategori mana ya? Karena bagaimanapun kan Musik Religi itu tetaplah musik, dan musik itu bersifat universal. Lagipula, mendengarkan musik religi bagi sebagian orang juga mempunyai efek menenangkan, membuat fresh, memberikan semangat dan menjadikan hidup lebih hidup. Jadi, mau kita masukkan kemana ni? Kalo saya sih mari kita masukkan musik religi dalam kategori musik rock…lho? kok? wua ha ha ha…karena kalo menurut saya musik religi itu rada-rada cadas gimanaaaa gitu. Secaarrraaaaa….saya juga suka ndengerinnya
Kayaknya lho…..:D

Bermusik Membuat Anak Cerdas

Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tubuh aktif dan cerdas. Biasanya pada usia 3 tahun anak-anak dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang besar dan juga dapat mudah sekali menyerap apa saja yang dipelajarinya. Belajar sambil bermain musik tentu membuat anak anda tidak merasa bosan dan terus ingin belajar.

Pengalaman bermusik yang menyenangkan pada masa ini akan membantu memperkaya sensabilitas dan mengembangkan kemampuan pendengaran anak-anak dalam suasana yang menyenangkan. Kemampuan dasar sensabilitas terhadap suara akan berkembang melalui pengalaman mendengar melodi dan ekspresi atau nuansa seperti tempo, irama,harmoni dan lain-lain.
Pada masa ini kemampuan pendengaran anak akan berkembang dengan pesat, belajar sambil bermusik dapat mengembangkan kemampuan pendengaran anak-anak dalam suasana yang menyenangkan dan juga mengembangkan kemampuan untuk berimanjinasi yang bersal dari musik dan bunyi-bunyian. Kemampuan dasar sensabilitas terhadap suara akan berkembang melalui pengalaman mendengar melodi dan ekspresi atau nuansa seperti irama, tempo dan harmoni.

Bernyanyi merupakan cara yang terjangkau untuk mengekspresikan perasaan sendiri melalui musik. Kemampuan dasar mengekspresikan diri dengan musik secara dinamik dan memperkaya jiwa melalui pengalaman bernyanyi berbagai jenis lagu seperti lagu-lagu yang menyenangkan, lagu yang menghubungkan orang tua dengan anak, dan juga lagu anak-anak yang sederhana.

Belajar merasakan irama juga dapat memperluas dunia musiknya dimasa depan, merasakan irama dimana pelajaran anak-anak mengekspresikan irama dengan berbagai style menggunakan tubuh dan precussion dapat mengembangkan sense irama anak-anak.

Musik Melatih Konsentrasi Anak

Musik dapat melatih anak untuk lebih fokus dan konsentrasi. Salah satu cara mengajarkan musik dilakukan dengan metode hand bell. Cara ini mengajarkan anak harmonisasi warna dan nada karena mereka harus memilih satu gambar yang sesuai dengan nada yang ditentukan.
Anak-anak diharuskan belajar alat musik perkusi/Kursus Musik seperti tamborin. Durasinya tidak lama, cukup 30 menit dalam sepekan untuk anak kelompok bermain dan 40-45 menit untuk usia TK. ”Namanya anak TK, mereka baru dalam tahap pengenalan. Mereka belajar mengikuti irama. Daya konsentrasinya masih belum total,” ungkap Sisca.
Anak ada yang mudah menangkap, ada juga yang lebih lambat. Akan tetapi, bermusik sedari kecil dapat meningkatkan nilai musikalitas anak, ini yang ***ngkapkan Sisca.
Ada satu hal yang membuat Sisca terkesan dengan anak-anak didiknya. Ketika Sisca memanggil mereka tampil dalam beberapa kelompok, mereka saling memberi semangat. Menurut Sisca, ini menjadi cara yang sangat baik bagi anak-anak untuk saling menghargai.
Anak yang memiliki talenta musik, atau paling tidak yang sering mendengarkan lagu di rumah, akan terlihat. Pengenalan potensi ini dapat membantu untuk mengetahui dan mengembangkan titik-titik yang perlu dikembangkan dari anak. Anak tersebut biasanya langsung bisa dicirikan sebab kemampuan mereka untuk mengikuti irama berbeda dengan yang tidak mendengarkan musik/Les Musik.
Semakin banyak orang tua yang menyadari bahwa belajar/Kursus Musik dan bermain musik adalah salah satu cara mengembangkan dan menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Sisca menyatakan setuju dengan hal ini. ”Saya merasa itu benar, saya perhatikan anak yang belajar ikut Kursus Musik, mereka rata-rata memiliki nilai yang baik dalam mata pelajaran yang lain. Jarang ada anak yang musiknya bagus, peringkatnya kurang bagus,” ungkap sisca.
Dengan ikut kursus musik juga, anak belajar movement, mereka belajar mengikuti gerak. Ini meningkatkan kepekaan sensorik anak dan dengan kepekaan tersebut kemampuan anak dalam memperkirakan terhadap ruang, arah, dan waktu bisa terbangun.
Dengan kombinasi gerakan yang mengikuti, musik dapat merangsang kesadaran anak terhadap tempo dari ketukan-ketukan nada. Gerakan tersebut membuat mereka juga belajar singkronisasi ritme dan urutan-urutan gerakan.
Para orang tua yang tidak menyukai musik klasik tidak perlu kuatir. Musik yang bermanfaat bagi anak bukan hanya musik klasik. Jenis musik yang ritmenya seperti detakan jantung ini memang lebih memungkinkan untuk mengembangkan otak, jiwa, serta pembentukan karakter. Namun, untuk memperkenalkan musik, membentuk karakter anak yang tekun untuk belajar, bisa dilakukan dengan jenis musik lain seperti pop, jazz, atau yang lebih easy listening, dan usahakan yang alunannya cenderung tenang.
Sumber: koran-jakarta.com

Mendengar Musik Untuk Kesehatan

Siapa yang tidak suka musik?
Rasa-rasanya hampir semua orang gemar menyantap melodi hidangan telinga yang satu ini. Baik di mobil, sambil jalan atau sambil baca buku. Sekarang ini makin banyak produk elektronik portable yang bisa dibawa ke mana saja untuk mendengar musik.

Ya, kumpulan not balok yang menjadi sebuah alunan melodi memang begitu nikmat untuk didengar baik tua maupun muda

Bahkan sejak dini pun sudah banyak yang berinisiatif ataupun tertarik untuk mempelajari hobi bermusik, namun musik tak sekedar hanya untuk menyalurkan hobby semata atau untuk memanjakan indera pendengaran kita saja. Musik ternyata juga telah menjadi alat terapi pengobatan sejak tahun 550 sebelum masehi.

Seperti perkataan seorang psikolog bahwa : Musik is everything karena punya roh yg berhubungan dengan emosi. jadi alat untuk terapi pengaruhnya dari sistem syaraf pusat di otak. Jadi otak punya lobus-lobus, aspek perilaku, cara berpikir ini langsung memberikan pengaruh ke kita."

Uji coba terhadap musik pun telah terbukti, musik mampu menimbulkan melankolis, memancarkan kebahagiaan, menghilangkan penat bahkan musik juga mampu menaklukan amarah sekalipun.seperti yang diungkapkan seorang rekan kerja saya hasfan, ia mengatakan: "Yang jelas musik secara umum lebih refreshing, mengurangi beban masalah dan memberikan dampak refreshing, kenyamanan pada saat memainkan instrumen. Itupun berbeda-beda kalau suasana hati saya lagi senang saya bisa memainkan musik tapi bisa jadi pikiran lagi ada dimana-mana. saya ingin mendapatkan ketenangan dan lebih menekan stres secara perasaan".

Rangkaian melody yang akhirnya menjadi sebuah lagu, memang memberikan pengaruh sangat besar terhadap tubuh juga kejiwaan seseorang. Salah satu orang yang merasakan pengalaman ini adalah bapak OELE PATTISENA, yang merupakan pecinta musik sejati. Menurut beliau Selama ini beliau menyadari adanya hubungan. Pertama saat bermain musik didepan orang banyak tanpa disadari beliau juga terhibur. Banyak yang kalo bilang juga musik membuat awet muda.

Naaah agar tambah awet muda , sering-seringlah mendengarkan musik karena musik dapat merelaxkan pikiran dan menurunkan tekanan darah dan menyehatkan jiwa raga kita. Selamat menikmati musik pilihan anda.